Lebaran di Jogja (bag. 1)
Hari kedua lebaran, saya menyempatkan diri napak tilas menyusuri jalanan kota Jogja. Alhamdulillah, jalanan sepi, langit mendung sehingga membebaskan kepala saya berputar kanan kiri mengingat apa yang pernah berdiri dan terjadi di kanan kiri jalan yang saya lewati. Beberapa bisa saya ingat dengan cemerlang, namun lebih banyak yang telah hilang dari ingatan. Motor yang saya kendarai melaju dengan irama yang mendayu. Lagu Terkenang-nya Kla memenuhi kepala saya. Ya, saya memang rindu kota ini. Seperempat abad saya ingin sekali keliling kota ini dengan bebas, seperti ketika kuliah dulu. Menelusuri jalan-jalan kota, masuk ke gang-gang, melempar senyum dan sapa pada orang-orang yang berpapasan. Namun setiap kali mampir ke sini, waktu selalu menjadi benteng yang menghambat kebebasan saya. Kali ini tidak, libur panjang yang ditetapkan pemerintah dalam rangka lebaran memberikan keleluasaan pada saya. Sengaja saya membawa motor dari Bandung ke Jogja. Saya sudah merancang j...