Pohon Sukun di Belakang Rumah

Ilustrasi : quizizz.com Menurut cerita Ibu, Bapaklah yang menanam pohon sukun di belakang rumah kami. Masih menurut Ibu, pohon itu ditanam ketika pemerintahan orde baru menggalakkan penghijauan lahan-lahan gundul. Tiga batang bibit sukun yang ditanam Bapak, semuanya tumbuh subur. Dua batang ditanam di sudut pekarangan sebagai penanda batas dengan tanah tetangga kanan dan kiri. Sebatang sisanya ditanam persis di samping sumur belakang rumah. Dua batang sukun penanda batas itu telah tak terlihat tunggulnya. Dirobohkan oleh tetangga karena akarnya menjalar jauh hingga bertunas di tritisan dan plataran rumahnya. Pada akhirnya, tersisa satu pohon sukun itu di belakang rumah. Berkembang dengan begitu pongahnya. Tidak pernah bosan memamerkan buah-buahnya yang bergelantungan, melambai-lambai memanggil kelelawar ketika matang, memberi kami hidangan yang dimasak berbagai rupa oleh ibu. Digoreng, dikukus, dibuat keripik atau terkadang disayur santan dengan campuran daun melinjo dan pete. Apa saja...