Posts

Showing posts from May, 2022

Perjalanan Mustahil Samiam Dari Lisboa : Sebuah Pencarian Identitas

Image
Perjalanan Mustahil Samiam Dari Lisboa Terbit tahun 2021, saya begitu antusias menanti buku ini terbit. Novel yang ditulis oleh Zaky Yamani dalam kurun waktu yang panjang untuk menyelesaikannya. Berbekal program residensi penulis Indonesia pada tahun 2017 dari Komite Buku Nasional, saya yakin Zaky Yamani melakukan riset yang dalam untuk melahirkan novel "Perjalanan Mustahil Samiam Dari Lisboa".  Sebelumnya saya telah membaca empat buku tulisan dari Zaky Yamani . Novel Bandar dan Pusaran Amuk , kumpulan cerpen Johnny Mushroom serta satu buku puisi berjudul Di Muara Tagus . Hasilnya, saya selalu menunggu buah karya penulis ini. Oh ya, satu lagi terjemahan beliau yang sangat saya sukai, Pedro Paramo , dari penulis Meksiko, Juan Rulfo . Nah, mari kita berlayar bersama Samiam (dibaca Sang'iang). Zaky , membuka novel ini dengan sebuah judul "Tentang Tiga Buku Antik", yang jika kita baca seolah-olah sebagai pengantar. Pengantar yang ditulis oleh Profesor Barend Hendr...

Rajo Angek

Image
Ilustrasi : Pixabay Dalam perjalanan ke kantor pagi tadi, macet saya temui di sepanjang jalan A.H. Nasution dan Surapati Bandung. Kendaraan seperti siput-siput yang bergerak. Beruntung istri sudah mewanti-wanti untuk membawa beat yang tidak ia pakai hari ini.  Saya kapok tidak menuruti kata istri, dulu pernah sekali karena kesiangan, istri menyuruh saya memakai motor beatnya. Tapi karena saat itu lagi senang bernostalgia dengan Astrea Grand, saya menampik. Hasilnya belum satu kilo perjalanan, ban motor bocor. Terpaksa balik kerumah dan memakai beat istri. Tentu saja dibarengi dengan omelan yang menyalahkan saya. Naluri istri ternyata terbukti. Saya meliuk di antara mobil-mobil pribadi dan angkot, mengejar jadwal branch hudle sebelum jam kerja dimulai.  Selepas Gedung Sate, jalanan ternyata sepi. Saya turunkan kecepatan motor sembari menghirup udara pagi yang segar. Dari Gedung Sate, ke kantor cukup ditempuh dalam waktu tujuh menit. Dan waktu saya masih terlalu long...

Duka Manis, Menuliskan Kehilangan Agar Dikenang

Image
Duka Manis Tiga paragraf awal di "Pengantar Penyair" dalam buku ini berisi nasehat yang penting bagi semua orang. Bukan hanya penyair. Jika kita, termasuk di dalamnya saya, yang bukan penyair, maka akan saya terjemahkan singkat saja, "jangan pernah bermain-main dengan cinta, jika kau lakukan, celaka sebagai imbalannya". Cinta adalah kesucian. Kebeningan jiwa yang mendasarinya. Rasa kasih yang menggerakkan segenap perilaku. Dan bagi penyair, cinta merupakan bahan baku syair yang tak pernah habis dituliskan. Sejak jaman dulu syair-syair cinta lahir, kini dan di kemudian hari masih akan lahir lagi. Keajaiban isi kepala manusia, berterima kasihlah kepada yang memberi cinta, Yang Maha Cinta. Pernyataan penyair di akhir pengantar buku ini sangat apik, "Penyair dan sajak, seharusnya dipertemukan oleh Cinta". Buku puisi ini berisi 99 puisi. Ingatan saya langsung merujuk ke 99 nama-nama Allah SWT. Dibuka dengan puisi yang memanfaatkan perangkat repetisi di awal bar...

Dari Kota Baru, Mencoba Menghalau Ketakutan

Image
Ilustrasi : fajar.co.id Minggu pagi, 15 Mei 2022, saya menikmati sarapan secangkir kopi Aroma Banceuy yang sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kota Bandung. Sepiring pisang goreng menjadi lawan sepadan pada pahit rasa kopi. Paradoks yang asyik kata Penyair Hasan Aspahani . Saya menikmati di beranda, sembari menyaksikan keluarga-keluarga yang berbahagia jalan pagi. Bersyukurlah mereka yang paling tidak, punya waktu beberapa jam mengakrabkan diri dalam keluarga. Istri saya sibuk merancang pola seragam sekolah SMP, pesanan dari Banjarmasin. Sayup-sayup terdengar suara Dolly Parton dari pemutar musik Spotify gratisan. Pembicaraan antara saya dan istri, pagi ini hanya beberapa. Dimulai dengan pertanyaan mau sarapan apa, mau mendengarkan lagu apa, lalu minta izin sibuk dengan pekerjaan menyelesaikan orderan baju seragam itu. Saya menyibukkan diri dengan gawai. Tiba-tiba mata saya tertuju pada buku Bre Redana , "Kritik, Fakta, Fiksi" yang selalu berada di meja tamu.  Saya me...